You are currently viewing Bahaya Bagi Peroko Wanita
Bahaya Bagi Peroko Wanita

Bahaya Bagi Peroko Wanita

Himbauan & larangan supaya penduduk jangan merokok sebenarnya telah sejak lama & dgn beraneka trick juga di dengungkan pemerintah. Tapi apa hendak dikata, himbauan & larangan itu bagaikan angin dulu saja, sementara ganasnya nikotin konsisten di “cintai” para pemakainya.

Kali ini himbauan dilarang merokok datang dari Wakil Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta, DR. dr Mulyadi Meter. Djer, Sp.A(K). Dokter Mul amat sangat prihatin, sebab presentase penyakit jantung bawaan kepada anak kian meningkat. Salah satu sebabnya,  para ibu yg bakal menambah kelahirannya tetap terbiasa dgn hisapan rokok.

Sekembalinya jadi salah satu narasumber terhadap Kongres Penyakit Jantung Bawaan Sedunia 2015, Ho Chi Min, Vietnam tengah Januari dulu, dokter Mul mengatakan terhadap www.sumbaronline.com (SO) dari kira kira 40 ribu angka kelahiran per hri di Indoneia, kira kira 30 % anak mengalami kendala & kelainan kepada jantung.

“Kita ini nyaris menyamai Amerika, disana kasus kelainan jantung terhadap anak serta kurang lebih 30 prosen dari 50 ribu kelahiran anak per harinya. Sementara di Indonesia, dari 40 ribu kelahiran perhari, 30 % anak serta mengalami rintangan kepada jantung,” papar dokter Mul,

Dokter yg pun satu orang dosen di Kedokteran Kampus Indonesia ini merinci type hambatan jantung yg akhir-akhir ini menyerang bayi & balita. Tuturnya, dari persentase di atas; kira kira 30 % serta anak dgn kasus Defek Septum Ventri (Jantung Bocor di Bilik), 10 persennya bernama Defek Septum Atrium (Jantung Bocor di Serambi) & 10 % lagi Duktus Arteriosus Persisten (Kesukaran kepada Pembuluh).

“Nah, perbuatan medis yg akan kita melakukan ada dua; perdana, Intervensi, merupakan pengobatan tidak dengan operasi. Ke-2, Operasi atau bedah jantung,” menurutnya lagi.

SO pernah menanyakan gimana halnya bersama bayi & balita di daerah tertinggal atau dikampung-kampung yg pun mengalami kasus-kasus tersebut, sementara dikarenakan keterbatasan budget & jauh dari jangkauan rumah sakit? Dokter Mul yg urang awak original Ampek Angkek, Bukittingi ini menjawab bersama sederana berikut himbauan di atas.

“Jadi, terkecuali dikota, didesa serta ya. Bila telat perbuatan medisnya, umumnya anak tak terselamatkan, wafat. Karenanya, kembali saja ke gaya hidup sehat, terutama bagi kaum ibu, sayangi calon bayinya. Jangan Sampai merokok, jangan sampai stess & makanlah makanan bergizi lagi baik,” pungkas Dokter Mul.

Leave a Reply